Yasati

Dengan penuh suka cita, kembali Yasati menghadirkan rangkaian ceramah Dhamma YM Sayadaw U Zatila, pada saat beliau membimbing retret meditasi Satipatthana Vipassana, pada tanggal 1 Maret - 7 April 2020 di ISMC Bakom, Jawa Barat.

Ceramah yang dibabarkan oleh YM Sayadaw sangatlah lengkap, dan disajikan secara bertahap, sehingga lebih memudahkan bagi para yogi untuk menyimak dan mempraktikkannya.

Semoga sajian rangkaian ceramah Dhamma oleh YM Sayadaw U Zatila membawa manfaat terbesar bagi kita semua untuk lebih maju dalam praktik meditasi Satipatthana Vipassana.

Dengan suka cita kami, Yayasan Satipatthana Indonesia, kembali menghadirkan buku Penjaga Gerbang (The Gate Keeper), bunga rampai Dhamma, berbagai nasihat Guru Agung Buddha, Yang Mulia Mahāsī Sayādaw, Yang Mulia Sayādaw U Sīlānanda dan Yang Mulia Sayādaw U Paṇḍita, yang dirangkum oleh Yang Mulia Sayadaw Tharmanaykyaw, dalam bentuk e-book.

Kami berharap semoga e-book kumpulan berbagai kutipan Dhamma ini akan menambah dan menguatkan keyakinan kita kepada Tiratana, Buddha - Dhamma - Sangha, untuk selalu melangkah maju di Jalan Dhamma sampai tercapainya Pembebasan Sejati.

Seperti halnya berbagai macam bunga yang akan tampak indah jika dirangkai menjadi sebuah untaian, demikian pula buku ini menyajikan sebuah untaian yang indah dari dua belas tema Dhamma.

Tema pertama ini mengulas tentang makhluk Bodhisatta atau Calon Buddha beserta faktor keunggulan yang digunakan untuk merealisasikan ke-Buddha-an. Selain itu, terdapat sepuluh macam perbuatan mulia (pāramī) yang masing-masing selalu dikembangkan oleh Bodhisatta dalam tiga tingkatannya di setiap kehidupannya hingga mencapai kesempurnaan.

Ajaran Buddha adalah seperti samudra luas yang tidak dapat diarungi dengan sekali kayuh. Setiap Dhamma yang Buddha ajarkan mengandung makna yang mendalam sehingga tidak mudah untuk dipahami oleh semua orang. Oleh karena itu, kita memerlukan penjelasan-penjelasan secara tersegmen dan terstruktur sehingga mendapatkan kemudahan dalam mempelajari dan memahaminya.

Pembahasan tema Dhamma dalam buku ini merupakan jilid pertama dari Untaian Dhamma Tematik. Masih banyak tema-tema Dhamma yang lain yang akan saya susun dalam buku selanjutnya. Meskipun buku ini disusun menurut suatu urutan tertentu yang akan membawa pada pemahaman Ajaran Buddha secara bertingkat, namun demikian para pembaca juga dapat mulai membaca sebuah tema Dhamma tertentu yang sesuai dengan keinginan.

Dengan suka cita kami, Yayasan Satipatthāna Indonesia, menghadirkan buku Panduan bagi Pemula dalam Meditasi yang dikompilasi dari buku-buku bahasa Inggris Mahāsï Sayādaw oleh Yang Mulia ThārmanayKyaw Sayādaw dalam bentuk e-book.

Kami berharap semoga e-book kumpulan berbagai kutipan Dhamma ini akan menambah dan menguatkan keyakinan kita kepada Tiratana, Buddha - Dhamma - Sangha, untuk selalu melangkah maju di Jalan Dhamma sampai tercapainya Pembebasan Sejati.

Dengan suka cita kami, Yayasan Satipaèèhāna Indonesia, menghadirkan buku Panduan Bagi Pemula Dalam Meditasi yang dikompilasi dari buku-buku bahasa Inggris Mahāsï Sayādaw oleh Yang Mulia ThārmanayKyaw Sayādaw dalam bentuk e-book. Kami berharap semoga e-book kumpulan berbagai kutipan Dhamma ini akan menambah dan menguatkan keyakinan kita kepada Tiratana, Buddha - Dhamma - Sangha, untuk selalu melangkah maju di Jalan Dhamma sampai tercapainya Pembebasan Sejati.

Nasihat yang diberikan oleh Yang Mulia Mahäsï Sayädaw pada malam peringatan ke 26, perhimpunan para murid dari seluruh pusat meditasi di Myanmar

Dalam tujuh bagian sebagai berikut:
1. Kepatuhan pada pelaksanaan Vinaya
2. Menjunjung tinggi Dhamma
3. Metode yang benar
4. Kelestarian pusat latihan
5. Bekerja sama dan berkoordinasi
6. Program tahun berikutnya
7. Nasihat tentang berceramah

Dengan suka cita kami, Yayasan Satipatthana Indonesia, kembali menghadirkan buku Penjaga Gerbang (The Gate Keeper), bunga rampai Dhamma, berbagai nasihat Guru Agung Buddha, Yang Mulia Mahāsī Sayādaw, Yang Mulia Sayādaw U Sīlānanda dan Yang Mulia Sayādaw U Paṇḍita, yang dirangkum oleh Yang Mulia Sayadaw Tharmanaykyaw, dalam bentuk e-book.

Kami berharap semoga e-book kumpulan berbagai kutipan Dhamma ini akan menambah dan menguatkan keyakinan kita kepada Tiratana, Buddha - Dhamma - Sangha, untuk selalu melangkah maju di Jalan Dhamma sampai tercapainya Pembebasan Sejati.

Dengan suka cita kami, Yayasan Satipatthana Indonesia, kembali menghadirkan buku Dhamma, berbagai nasihat Buddha, yang dirangkum oleh Yang Mulia Rektor Sayadaw DR. Nandamālābhivamsa, dalam bentuk e-book. Sumber kutipan Dhamma dalam buku ini diambil dari Facebook Sayadaw Nandamālābhivamsa yang dibagikan pada tahun 2020 dalam bahasa Inggris.

Kami berharap semoga e-book dari kumpulan berbagai kutipan Dhamma ini akan menambah dan menguatkan keyakinan kita kepada Tiratana, Buddha - Dhamma - Sangha, untuk selalu melangkah maju di Jalan Dhamma sampai tercapainya Pembebasan Sejati.

Dengan penuh suka cita, kembali Yasati menghadirkan rangkaian ceramah Dhamma YM Sayadaw U Zatila, pada saat beliau membimbing retret meditasi Satipatthana Vipassana, pada tanggal 1 Maret - 7 April 2020 di ISMC Bakom, Jawa Barat.

Ceramah yang dibabarkan oleh YM Sayadaw sangatlah lengkap, dan disajikan secara bertahap, sehingga lebih memudahkan bagi para yogi untuk menyimak dan mempraktikkannya.

Semoga sajian rangkaian ceramah Dhamma oleh YM Sayadaw U Zatila membawa manfaat terbesar bagi kita semua untuk lebih maju dalam praktik meditasi Satipatthana Vipassana.

Pendekatan bersifat Abhidhamma terhadap beberapa aspek dari ketidak-bajikan, Akusala, Sifat Alami Racun, merupakan rangkaian ceramah yang diberikan oleh Yang Mulia U Nandamālābhivaṃsa di Naarden, Belanda, Penang, Malaysia dan Singapura dari tahun 2005 sampai 2007.

Sayādaw mengatakan, ”Guru Agung Buddha selalu terlebih dahulu menunjukkan yang berbahaya, apa yang seharusnya tidak dilakukan. Seperti dalam : ’Tidak melakukan kejahatan, mengembangkan kebaikan’ (Sabbapāpassa akaraṇaṃ, kusalassa upasampadā). Alasannya adalah tidak melakukan kejahatan (akusala) lebih penting daripada tidak melakukan kebaikan (kusala). Namun ”Mengembangkan kebaikan” berjalan bersama dengan ”Tidak melakukan kejahatan.” Apabila kita mengembangkan kebaikan – ketidak-serakahan (alobha) misalnya – keserakahan (lobha) lenyap. Kita harus berusaha menemukan suka cita dalam kebaikan, meskipun itu akan seperti berlayar ke hulu melawan arus.”